Lamongan, Radar CNN Online – Warga Dusun Sekargeneng, Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung, patut berbangga. Jerih payah mereka yang selama ini bergotong royong dari sore hingga malam hari membuahkan hasil, setelah kegiatan mereka mendapat kunjungan langsung dari Camat Tikung, Kabupaten Lamongan, Sujirman Sholeh, SE., MM.
Kedatangan Camat Tikung disambut antusias oleh warga. Meski memiliki kesibukan, beliau tetap menyempatkan diri hadir di Dusun Sekargeneng. Kehadiran beliau disambut dengan tari-tarian tradisional serta pameran produk unggulan Desa Bakalanpule.
Dalam sambutannya, Sujirman Sholeh berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa solidaritas, rasa memiliki, dan kerukunan antarwarga, khususnya dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Gotong royong menjaga lingkungan sangat penting, apalagi di tengah kondisi iklim yang tidak menentu,” ujarnya.
Dengan mengusung semangat “Desaku adalah surgaku, desaku adalah lingkunganku”, program ini juga mengedepankan moto “One Village One Product” atau “Satu Desa Satu Produk” sebagai ajang kreativitas, menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan meningkatkan penghasilan desa. Hal ini juga diharapkan dapat mendorong tumbuhnya UMKM di wilayah Kecamatan Tikung.
Camat Tikung menekankan agar warga di seluruh desa di Kecamatan Tikung merawat dan menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing. Saat turun langsung ke lapangan, beliau mengaku terkejut mengetahui bahwa Desa Bakalanpule adalah penghasil jambu dan tempe yang produktif, bahkan telah dipasarkan ke pasar tradisional di Lamongan.
“Ini harus dipertahankan,” tegasnya. Ia juga berencana berkoordinasi dengan kepala desa agar mendapatkan bantuan teknis supaya produk tersebut dikelola secara lebih profesional. Pada 11 Agustus 2025, desa ini resmi dicanangkan tidak hanya sebagai Kampung Inovatif tetapi juga Kampung Kreator, disambut tepuk tangan meriah dari seluruh warga.
Dengan hasil bumi dan usaha tempe yang dimiliki, Desa Bakalanpule dinilai telah memenuhi kriteria satu desa satu produk unggulan. Produk tempe ini masih memiliki potensi pengembangan, bahkan bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain.
Ismail Choiri, selaku pelaksana kegiatan, menyampaikan rasa terima kasih atas partisipasi seluruh elemen masyarakat, mulai dari karang taruna, bapak-bapak, hingga ibu-ibu PKK. “Kegiatan ini dilakukan secara sukarela, bergotong royong, dan murni dari swadaya masyarakat melalui donasi warga setempat,” ujarnya.
Diharapkan kunjungan kerja di Desa Bakalanpule ini menjadi contoh bagi desa lain dalam meningkatkan produk unggulan desa untuk menambah penghasilan warga. Lomba K3L (Kebersihan, Keindahan, Keamanan Lingkungan) diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kepedulian terhadap lingkungan bersih yang berkelanjutan.
Redaksi: Adji handoyo
Editor: Mnd
Posting Komentar