Luwu Timur, Radar CNN Online – Ribuan warga Loeha Raya memadati Desa Rante Angin, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, untuk mengikuti Deklarasi Tolak Tambang PT Vale, Minggu (28/09/2025).
Acara ini digelar atas inisiatif Asosiasi Petani Ladah (APL) sebagai bentuk penegasan sikap petani Loeha Raya yang menolak rencana tambang nikel di wilayah mereka. Para petani menyuarakan rasa kecewa sekaligus ketidakpercayaan terhadap pemerintah yang dinilai lebih berpihak pada perusahaan tambang.
Ketua APL, Ali Kamri, dalam orasinya menyampaikan bahwa tanah di Loeha Raya adalah warisan nenek moyang yang harus dipertahankan.
“Tanah ini milik nenek moyang kita, bukan milik perusahaan asing. Kita berhak mempertahankannya sekalipun nyawa taruhannya. Jangan mau diintimidasi oleh pihak mana pun. Kita berhak melawan demi menjaga tanah leluhur kita,” tegas Ali Kamri.
Ia menambahkan, deklarasi ini dilakukan untuk memperlihatkan kepada pemerintah dan PT Vale bahwa petani Loeha Raya tetap konsisten menolak kehadiran tambang dalam bentuk apa pun.
“Petani ladah tidak akan memberikan sedikit pun celah kepada tambang. Kami sudah sejahtera dengan bertani,” sambungnya.
Seruan tersebut mendapat sambutan sorak dan yel-yel dari ribuan warga yang hadir, menandakan komitmen bersama dalam menolak rencana tambang ore.
Suasana deklarasi berlangsung penuh semangat dan keakraban, dengan warga secara tegas menyatakan akan terus mengawal perjuangan mereka. Mereka menilai aktivitas tambang berpotensi merusak lingkungan, merugikan pertanian lada, serta mengancam kehidupan sosial masyarakat Loeha Raya.
Posting Komentar