Jakarta, 20 Oktober 2025. Radar CNN Online — Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) di bawah komando Ketua Umum AR Waluyo Wasis Nugroho atau yang akrab disapa Gus Wal, menegaskan bahwa Aksi Bela Kyai bagi rakyat Indonesia, khususnya kalangan santri — baik santri sarungan maupun abangan — bukan sekadar luapan emosi atau fanatisme kelompok, melainkan wujud nyata cinta tanah air yang berakar pada ajaran Islam Nusantara.
“Membela kyai dan pondok pesantren sama wajibnya dengan menjaga Pancasila dan mempertahankan NKRI, apa pun risikonya. Sebab dari para kyai lah nilai hubbul wathon minal iman (cinta dan membela tanah air bagian dari iman) diajarkan dan diwariskan secara turun-temurun,” tegas Gus Wal.
PNIB memandang bahwa serangan terhadap kyai dan pondok pesantren bukan hanya penghinaan terhadap individu, tetapi juga penghinaan terhadap sumber nilai kebangsaan yang lahir dari rahim Islam Nusantara.
“Kyai dan santri adalah penjaga benteng akidah sekaligus penjaga kedaulatan bangsa. Upaya pembusukan terhadap mereka sama saja dengan merusak fondasi ideologis Indonesia,” tambahnya.
Dalam pernyataannya, Gus Wal mengingatkan bahwa sejarah perjuangan bangsa dibangun atas dasar darah, doa, dan ketulusan para santri.
“Perlu diingat, perjuangan melawan Belanda paling berkobar saat Perang Jawa yang dipelopori oleh Sinuwun Kanjeng Pangeran Diponegoro dengan dukungan penuh para santri. Semangat itu kembali menyala dalam pertempuran 10 November di Surabaya. Jika hari ini ada yang menghina, menghujat, dan membully kyai, santri, pondok pesantren, serta perjuangan mereka, maka itu sama saja dengan mengkhianati para santri pendahulu yang telah berabad-abad menegakkan kehormatan dan persatuan bangsa,” ujar Gus Wal.
PNIB menegaskan bahwa Aksi Bela Kyai bukanlah gerakan sektarian, melainkan ekspresi keimanan yang berpadu dengan nasionalisme kebangsaan.
“Pondok pesantren mengajarkan bahwa mencintai tanah air bukan sekadar slogan, melainkan bagian dari iman. Dari pesantren-pesantren inilah lahir santri pejuang dan ulama yang menolak dijajah, serta rakyat yang setia pada Pancasila dan NKRI,” jelasnya.
Menurutnya, serangan terhadap kyai dan pesantren sama bahayanya dengan serangan terhadap ideologi negara. Karena itu, PNIB menyerukan agar seluruh elemen bangsa bersatu melawan setiap bentuk penghinaan terhadap simbol-simbol moral bangsa.
“NKRI harga mati bukan kalimat kosong. Ia hidup dalam semangat hubbul wathon minal iman. Siapa pun yang menistakan kyai dan pesantren, sama saja menodai iman kebangsaan kita. Sebab wajib hukumnya bagi santri menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dari ancaman pihak luar, termasuk paham khilafah radikal dan terorisme,” tutup Gus Wal tegas.
Redaksi: Team
Editor: Mnd


Posting Komentar