Cirebon, Radar CNN Online — Organisasi massa Perjuangan Wali Songo–Laskar Sabilillah (PWI LS) menggelar perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) atau Milad Ke-2 dengan penuh semangat dan kemeriahan. PWI LS hadir dengan misi utama meluruskan kembali sejarah perjuangan Wali Songo di bumi Nusantara.
Acara Milad Ke-2 ini dihadiri jajaran pimpinan tertinggi organisasi serta delegasi dari berbagai daerah di Indonesia. Tampak hadir Ketua Umum PWI LS, KH. Dr. Abas; Wakil Ketua PWI LS, KH. Imaduddin MA TB Mughiroh; Penasehat PWI LS, Jenderal Nur Wakhid; KH. Ubaidillah Tamam; serta seluruh pimpinan PWI LS se-Indonesia.
Suasana perayaan berlangsung khidmat sekaligus meriah. Para peserta dengan antusias menyanyikan lagu kebanggaan organisasi dan menggelorakan seruan “Ya Jabbaru, Ya Koharu” sambil mengepalkan tangan, sebagai simbol tekad dan semangat perjuangan.
Dalam sambutannya, KH. Imaduddin Utsman Al Bantani, MA, menyampaikan pidato yang membakar semangat para kader. Ia menegaskan bahwa mereka yang tergabung dalam PWI LS adalah pejuang sejati.
> “Kita yang masuk PWI LS bukanlah keturunan pecundang, tetapi keturunan ksatria masa lalu dan kini,” tegasnya. “Mereka adalah para kesatria dan aktivis yang berjuang untuk menjaga kebenaran.”
Beliau juga menekankan pentingnya menjaga kemurnian silsilah dan ajaran Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, identifikasi keturunan Rasulullah harus berdasarkan keilmuan, bukti otentik, serta akhlak yang mencerminkan pribadi Rasulullah. Karena itu, PWI LS berkomitmen menjaga kesucian ajaran dan silsilah Nabi.
Terkait perbedaan pandangan dengan pihak lain, KH. Imaduddin Utsman Al Bantani mengajak seluruh kader untuk tetap bijak dan mendoakan mereka.
> “Biarkan saja. Kita doakan agar mendapatkan husnul khotimah dan segera bertobat,” ujarnya.
Di akhir pidatonya, KH. Imaduddin Utsman Al Bantani juga menyerukan pentingnya introspeksi bagi organisasi-organisasi besar, terutama dalam menyikapi isu-isu kebenaran sejarah yang selama ini diperjuangkan oleh PWI LS.
Posting Komentar