GRESIK, Radar CNN Online – Kekecewaan warga Dusun Semambung, Kecamatan Driyorejo, memuncak setelah PT. Dayasa Aria Prima gagal merealisasikan tuntutan mereka. Akibatnya, pada Selasa (14/10/2025), warga kembali memblokir akses jalan belakang pabrik yang vital digunakan untuk kontrol pompa air pengoperasian pabrik.
Aksi pemblokiran ini merupakan buntut dari tuntutan warga yang hingga batas waktu 13 Oktober 2025 tidak kunjung dipenuhi oleh pihak manajemen perusahaan.
Ada dua tuntutan utama warga Semambung kepada PT. Dayasa Aria Prima:
- Pekerjakan Kembali Karyawan PHK: Perusahaan diminta untuk menarik kembali kurang lebih 30 warga Semambung yang sebelumnya telah di-PHK.
- Atasi Kebisingan Malam: Perusahaan diminta mengatasi kebisingan parah yang ditimbulkan oleh pompa air pabrik pada malam hari, yang sangat merugikan warga sekitar.
Sebelumnya, warga sudah pernah menutup akses jalan tersebut dan bersedia membukanya kembali pada 26 September 2025, setelah perusahaan berjanji akan mengabulkan permintaan warga. Namun, janji itu diingkari.
Setelah insiden penutupan akses jalan ini, warga Dusun Semambung memutuskan untuk mencari bantuan advokasi. Mereka secara resmi memberikan kuasa kepada LSM PASSER WONG BODHO (WB) untuk menyambungkan aspirasi dan hak-hak warga yang merasa dirugikan.
Ketua DPC PASSER WB, Bapak Sugito, S.H., menyatakan kesiapannya untuk berjuang mendampingi warga.
"Saya beserta anggota akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperjuangkan aspirasi dan hak-hak warga Dusun Semambung, Kecamatan Driyorejo, dan terima kasih atas kepercayaan warga sekalian kepada kami," ujar Sugito, S.H.
LSM PASSER WB menyatakan siap melakukan segala tindakan hukum yang berlaku untuk menyelesaikan persoalan ini. Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari pihak manajemen PT. Dayasa Aria Prima terkait penutupan akses jalan dan tuntutan warga tersebut.
(Red/BudiUtomo)
Editor: Adytia Damar
Posting Komentar