Lamongan, Radar CNN Online – Kabupaten Lamongan menjadi tuan rumah Festival Adat Budaya Nusantara ke-V tahun 2025 yang digelar di Alun-Alun Kabupaten Lamongan, Sabtu (18/10).
Festival ini menjadi momentum penting untuk memperkuat identitas budaya, menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan, serta menegaskan tanggung jawab bersama dalam melestarikan warisan budaya Nusantara. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan multiplier effect dalam menggerakkan sektor ekonomi kreatif, pariwisata berbasis budaya, kesenian, serta pelaku UMKM.
> “Ini merupakan sebuah penghargaan bagi Kabupaten Lamongan, karena sebanyak 35 utusan kerajaan, lembaga adat, dan suku dari seluruh Nusantara yang tergabung dalam Masyarakat Adat Nusantara (Matra) hadir dalam acara ini. Momentum ini harus kita manfaatkan untuk meneguhkan komitmen dalam melestarikan kebudayaan kita,” tutur Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat membuka Festival Adat Budaya Nusantara ke-V.
Festival dengan tema “Paduraksa Nusantara” tersebut diawali dengan wisata religi di Kota Soto Lamongan, di antaranya ziarah ke Makam Dewi Andong Sari (Ibunda Patih Gajah Mada) dan Makam Sunan Drajat. Pada sore harinya, kegiatan dilanjutkan dengan Kirab Agung Raja Nusantara, yang menampilkan kemegahan berbagai adat dan simbol kerajaan dari seluruh penjuru negeri.
Selain kirab, festival juga dimeriahkan oleh pagelaran seni budaya Nusantara yang menampilkan beragam tarian dan kesenian daerah, seperti Tari Kabasaran (Sulawesi Utara), Gandrung (Banyuwangi), Tayub (Tuban), Cluret Emas karya Zawawi Imron (Sumenep), serta Fragmen Sendra Tari Topeng (Malang).
Acara turut menampilkan pagelaran Wayang Songsong dan menjadi ajang pengumuman kejuaraan lomba desain batik 2025 yang diselenggarakan oleh Dekranasda Kabupaten Lamongan.
Festival ini bukan hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga simbol semangat gotong royong dan kebanggaan daerah dalam memperkuat jati diri bangsa.
Redaksi: Yoyon
Posting Komentar