Ketua TPPS Lamongan Tegaskan Pentingnya Tertib Data untuk Penanganan Stunting yang Tepat dan Efektif

  

Lamongan, Radar CNN Online  Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Lamongan, Dirham Akbar Aksara, mengajak seluruh jajaran TPPS untuk tertib dan aktif memperbarui data sebagai langkah strategis agar penanganan dan pencegahan stunting di Kota Soto semakin tepat sasaran.

Menurutnya, pembaruan data bukan sekadar administrasi, melainkan menjadi dasar penting dalam menentukan arah kebijakan, mengidentifikasi ketimpangan geografis, mengefektifkan intervensi, serta menjadi pijakan utama untuk pemantauan dan evaluasi program penurunan stunting.

“Faktor stunting tidak hanya berkaitan dengan gizi, tetapi juga dipengaruhi oleh aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berbeda di setiap wilayah. Data yang rinci akan membantu kita mengenali akar masalah secara lebih akurat,” jelas Wakil Bupati Lamongan, yang akrab disapa Mas Dirham, saat membuka Rapat Evaluasi dan Pelaporan Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Lamongan, Kamis (6/11), di Aula Gadjah Mada, Lantai 7 Pemkab Lamongan.

Mas Dirham menegaskan, Lamongan saat ini menempati peringkat kedua terbaik di Jawa Timur dalam prevalensi stunting, sebuah capaian yang harus dijaga melalui disiplin data dan kolaborasi lintas sektor.

“Untuk mempertahankan bahkan meningkatkan capaian ini, tertib dan pemberdayaan data sangat diperlukan. Karena pada momen, wilayah, dan kondisi yang berbeda bisa muncul faktor penyebab stunting yang juga berbeda,” ujarnya.

Berdasarkan data TPPS, angka prevalensi stunting di Kabupaten Lamongan terus mengalami penurunan signifikan:

  • Tahun 2022: 27,5 persen

  • Tahun 2023: 9,4 persen

  • Tahun 2024: 6,9 persen

Capaian tersebut tidak terlepas dari berbagai program inovatif penurunan dan pencegahan stunting yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Lamongan. Salah satunya ialah program kolaborasi Pemkab Lamongan bersama TP PKK Kabupaten Lamongan, yakni “1-10-100”.

Program ini fokus pada pemberian paket makanan bergizi bagi balita berisiko stunting serta susu untuk ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) selama 100 hari. Guna memastikan ketepatan sasaran, pelaksanaan program ini juga didukung dengan pemantauan rutin di posyandu setiap dua minggu, agar perkembangan penerima manfaat dapat dievaluasi secara berkala.

Dengan komitmen bersama antara pemerintah daerah, TP PKK, tenaga kesehatan, dan masyarakat, Lamongan optimistis mampu mewujudkan Zero Stunting menuju generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas.

Redaksi: Yoyon
Editor: Mnd

0/Post a Comment/Comments

Logo PT Edy Macan Multimedia Center
Kunjungi Kami
Untuk Kebutuhan
Anda

Recent Comments